Cinta Dalam Diam
07.00
CERPEN
0
komentar
Judul Cerpen Cinta Dalam Diam
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Patah Hati, Cerpen Remaja
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Patah Hati, Cerpen Remaja
Aku berjalan tanpa arah yang pasti menembus tipisnya rintik hujan, angin bertiup membuat jaket dan jilbabku berterbangan. Kuteringat pada sebuah kejadian tadi siang di sekolah. Saat itu cuaca tidak menentu, aku bersama temanku mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan 6 hari yang akan datang. Mereka sibuk dengan bidangnya masing masing, sedangkan aku hanya duduk dan memainkan kuas kecilku, karena merasa bosan aku memasuki sebuah ruangan yang terbilang sempit. Disana hanya ada sebuah komputer, satu meja dan 3 buah kursi reyot. Setelah aku masuki ruangan tersebut kulihat kak Adi, Zaid dan kak Adin.
Sebelum aku lanjut ceritanya, aku pengen kenalin kak Adin ke kalian. Ia Muh Adin namanya, biasa aku panggil kak Adin. Dia orangnya asik, jahil dan bisa aku katakan cakep. hehe. Aku bisa bilang gitu karena aku suka sama dia. Tapi dia ya gitu deh, sok sok gak peduli gitu.
Aku lanjut ya ceritanya. Setelah aku masuk, aku duduk di sebelah kak Adi. “id, loe sini deh biar gue yang di situ” ujar kak Adin kepada Zaid. Akhirnya Zaid pun berpindah tempat dan kini kak Adin yang duduk di sampingku. deg-degan nih, kalian bisa dengar detak jantungku gak?.
“kak, pinjam Hp kakak boleh?” tanya aku ke kak Adin. “jangan!!, buat apa sih, gak boleh!!” sambil memasukkannya ke dalam saku celananya. “kok gak boleh sih kak ada apanya? sampai kagak boleh dilihat gitu?” tanyaku makin curiga. “enggak kok, gak ada apa apanya” sambil memegang tanganku. Tapi sebelum kak Adin memasukkan Hpnya ke dalam saku, aku sekilas bisa lihat isi pesannya, dari atas sampai bawah pesan itu dari kak siska temanku sendiri. “ohh tuhan!!” kuelus dadaku lalu ku terdiam sambil berpikir.
Akhirnya aku memutuskan untuk ke luar dari ruangan itu lalu membuat sebuah pioneering dan mendengarkan lagu. Tak lama kemudian kak Adin menyusulku dengan wajah yang membuatku semakin jengkel. Mungkin kalau di situ ada air comberan pasti sudah aku siramin tuh air ke mukanya biar tambah jelek. Abis nyebelin gitu. “lagu apaan ini? yang bagus ding!!” kata kak Adin kepada Shandi. “kamu pengen lagu apa?” tanya Shandi. “untuk dia bukan KAMU!!” kata kak Adin sambil melotot ke arahku. “iya kak untuk dia (kak siska). aku mah apa kak? cuma pengisi waktu senggang kakak” kataku dalam hati sambil kutahan air mata.
Aku berlari menuju ke belakang laboratorium kultur jaringan yang sepi dan menangis sejadi jadinya. Aku pun tau bahwa yang dimaksud kak Adin adalah kak Siska. kak Adin tak pernah tau kalau kak Siska adalah teman dekatku dan aku pun tak pernah cerita kepada kak Siska tentang perasaanku ke kak Adin. Mungkin kak Adin akan memilih kak Siska karena mereka sudah saling cinta. Lain dari diriku yang hanya mencintai kak Adin dalam diam. Semoga langgeng dan bahagia kak..!!
0 komentar: